TEKNOLOGI
Teknologi Robot Diusulkan Masuk Kurikulum Pendidikan
Teknologi Robot Diusulkan Masuk Kurikulum Pendidikan
Kontes robot
Jakarta, HanTer - Tingginya animo pelajar terhadap teknologi robot
membuat pemerintah dituntut memasukan teknologi robot menjadi bagian
dari kurikulum. Apalagi, tantangan di masa depan kebutuhan teknologi
robot semakin diperlukan.
Sandra Pramata (40) salah seorang ibu yang anaknya mengikuti kontes
robot di Jakarta baru-baru ini mengungkapkan, keberadaan teknologi saat
ini bagi dunia anak-anak sungguh sangat diperlukan. Apalagi saat ini
semua peralatan serba digital dan sistem robotic semua.
"Untuk menunjang kreatifitas anak-anak di sekolah pemerintah dalam hal
ini Kemendikbud bisa memasukan pelajaran teknologi robot menjadi bagian
dari kurikulum," katanya kepada Harian Terbit.
Menurut Sandra, selama ini pelajaran teknologi robot hanya ada pada
perguruan tinggi. Untuk itu, ada baiknya pengetahuan robot mulai
diperkenalkan di jenjang pendidikan dasar. "Karena jika pelajar-pelajar
Indonesia bisa berkreatifitas dalam teknologi robot pasti yang bangga
Indonesia juga kan," katanya.
Sementara itu, salah Satu Guru di Sekolah Robot Indonesia, Baby Paula
Thirdjaja mengatakan, teknologi robot bagi anak-anak pelajar Indonesia
saat ini sungguh diperlukan. Pasalnya, pelajar pelajar dari negera lain
sudah bisa mengaplikasikan teknologi robot kedalam kehidupan
sehari-hari.
"Diharapkan dengan dimasukannya teknologi robot ke dalam kurikulum
sekolah, diharapkan pelajar sejak sekolah dasar hingga SMA dapat
menguasai teknologi Robot. Dan ini akan membantu negara Indonesia dalam
penguasaan teknologi robot yang selama ini hanya dikuasai oleh
negara-negara tertentu saja," jelasnya kepada Harian Terbit.
Sedangkan di tempat terpisah, Juru bicara Kemendikbud, Ibnu Hamad
menilai, usulan adanya teknologi robot perlu didukung. Namun untuk
menjadi bagian kurikulum sebaiknya tidak.
Alasannya, dengan dimasukannya ke dalam kurikulum nantinya akan
memberatkan peserta didik dalam menyiapkan pelajaran teknologi tersebut.
"Karena itu sebaiknya usulan itu dimasukan dalam ektrakulikuler pada
sekolah-sekolah saja. Dikhawatirkan akan memberatkan anak-anak pelajar
dalam mempersiapkan bahan baku robot itu sendiri," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar